Sabtu, 16 Juni 2012

Tugas UAS Pend.Nilai dan Peng.Kepribadian


 
“ Menumbuhkan Sifat Lapang Dada dan Menghilangkan sifat Iri Hati ”
Disusun Untuk Memenuhi Salah satu tugas MK. Pend.Nilai dan Pengembangan Kepribadian
Dosen : Dr.Dudu Hermawan



LOGO STAIDA
Oleh :
Sri Rahayu
Ridwan Taufik
PAI Semester IV-B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARQAM
MUHAMMADIYAH GARUT
Jln. Bratayudha No. 39. Garut









BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib ada pada diri manusia, apalagi sekarang pendidikan sudah menjadi sesuatu yang formal, terorganisir dengan baik secara tahapan-tahapan serta menjadi kebutuhan wajib yang diselenggarakan oleh Negara.
Tujuan Pendidikan menurut UU RI No.2 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dabn bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab

B.      Tujuan Penelitian
Mengacu pada latar belakang, yaitu tentang tujuan pendidikan “ untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlaq mulia..” maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara atau trik seorang guru dalam mendidik siswanya ketika ingin menumbuhkan sifat lapang dada dan menghilangkan sifat iri hati kepada para peserta didiknya

C.    Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah mengenai cara-cara mendidik seorang murid untuk bisa bersikap lapang dada.
D.    Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran, dengan menggunakan media buku cerita dan strategi berceita tentang suatu tokoh yang mempunyai nilai-nilai berharga, kemudian mengevaluasi siswa untuk mengungkap hikmah dibalik cerita

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Mengenal arti dari sifat lapang dada
Lapang dada merupakan sikap menerima, terbuka, sadar diri, dan sabar atas suatu permasalahan yang diterimanya baik itu menyenangkan ataupun sebaliknya. Sifat ini merupakan sifat yang terpuji yang wajib ada dalam diri manusia agar manusia dapat meniti kehidupannya dengan baik. 
Apakah setiap orang mampu bersikap  lapang dada? Jawabannya pasti iya “ mampu”, tapi “tidak selalu”. Hal itu karena setiap orang memiliki pasokan pendidikan yang berbeda dari waktu kewaktu yang dialaminya. Seseorang bisa mengenal sikap lapang dada dari pendidikan unit terkecil yaitu rumah atau keluarganya, atau bahkan tidak sama sekali. Karena itulah para orangtua menghantarkan mereka pada pendidikan formal yang sifatnya umum ataupun keagamaan

B.     Peran Guru dalam Pendidikan
Dalam pendidikan sekolah, setiap guru dituntut untuk bisa menerapkan sikap yang terpuji pada anak didknya, terutama guru agama atau guru akhlak.
WF.Connel ( 1972) membedaka tujuh peran seorang guru yaitu
1.      Sebagai pendidik ( nurturer)
2.      Sebagai model
3.      Sebagai pengajar dan pembimbing
4.      Sebagai pelajar
5.      Sebagai komunikator
6.      Sebagai pekerja administrasi
7.      Kesetiaan terhadap lembaga
Guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas member bantuan dan dorongan ( supporter ), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak.
Guru menjadi model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh baginya. Oleh karena itu, tingkah laku pendidik, baik guru atau tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma.
Guru sebagai seorang pelajar, ia dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan, agar pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya itu tidak ketinggalan zaman.
Guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain seperti hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dalam memilih pekerjaan di masyarakat, atau hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawab social.
Guru sebagai komunikator pembangun masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang yang dikuasainya.
Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitan proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dilakukan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar, dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga sebagai bukti bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

C.    Peran Siswa dalam Pendidikan
Peran Siswa dalam Pendidikan adalah sebagai penerima, perespon, dan pengembang pengetahuan yang telah diberikan sebagai bekal untuk pendidikan selanjutnya yang akan direalisasikan dalam kehidupan kesehariannya.
Seorang siswa harus belajar menghargai usaha-usaha yang dilakukan oleh guru mereka dalam menjalankan tugasnya. Selain belajar akan norma, siswa juga harus bisa langsung menerapkan norma-norma tersebut dalam pendidikan. Apa yang ia peroleh itu harus ada hasilnya yang mengarah pada perubahan yang lebih baik. Bukankah belajar itu merupakan proses? Dan hasil dari proses pembelajaran itu adalah perubahan perilaku individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan sebagainya yang mencakup kognitif, konatif, afektif, dan motorik

D.    Tugas Guru yang berkaitan dengan Cara Menumbuhkan Sikap Lapang dada dan Menghilangkan rasa iri hati

Hal-hal yang perlu dilakukan seorang guru dalam menumbuhkan sikap lapang dada dan menghilangkan rasa iri hati adalah :
1.      Seorang guru harus memahami dulu arti dari lapang dada itu sendiri
2.      Seorang guru harus bisa menanamkan sifat lapang dada itu dalam diri pribadinya secara kuat,
3.      Seorang guru harus menciptakan suatu kasus yang intinya memberikan sampel atas suatu kejadian beserta solusinya

E.     Media dan Strategi Yang digunakan
Media yang digunakan dalam penelitian “ menumbuhkan Sikap lapang dada” adalah dengan media buku cerita. Dan Strategi Guru adalah  menceritakan dongeng berbentuk fable, yaitu yang diperankan oleh para hewan yang bisa berbicara layaknya manusia. Cerita itu berjudul “ Si Rubah yang baik hati”
Dari cerita itu guru menyimak dengan jelas tentang cerita yang didalamnya ada unsur- unsur lapang dada.  Seorang rubah yang rajin berkebun papaya, sedangkan pepayanya dicuri oleh seekor kera. Seorang rubah tidak marah, tapi ia memanggil kera tersebut dan menawarinya suatu pekerjaan, ia menawari si kera untuk membantunya memanen buah papaya, lalu ia menawarkan upahnya. Karena sifat bijak dan lapang dari si Rubah, si kera pun malu dan minta maaf, ternyata sikap lapang dada si rubah itu telah membuat si kera sadar akan kesalahannya.

F.     evaluasi
Dari cerita yang disajikan guru, maka siswa diberi tugas untuk mencari hikmah dari cerita tersebut dan ditulis dalam kertas lalu dikumpulkan. Dengan demikian, siswa bisa menyampaikan nilai-nilai yang sebenarnya  secara tidak langsung nilai itu akan menyerap dalam  prinsip diri masing-masing.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses belajar-mengajar, terutama dalam penanaman sikap pada peserta didik. Diperlukan peran serta guru dan peserta didik itu sendiri. Guru sebagai pemberi motivasi ekstrinsik, dan siswa sebagai motivasi intrinsic, harus bisa bekerja sama dalam proses berlangsungnya pembelajaran

B.     Saran
Apapun bentuknya, sikap dan perilaku guru dalam menyampaikan materi trutama tentang akhlaq, sebaiknya guru bisa menanamkan sikap yang demikian itu dalam dirinya jauh sebelum ia akan menanamkan sikap demikian dalam diri anak didiknya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar