“ Menumbuhkan Sifat Lapang Dada dan
Menghilangkan sifat Iri Hati ”
Disusun Untuk Memenuhi Salah satu tugas MK.
Pend.Nilai dan Pengembangan Kepribadian
Dosen : Dr.Dudu Hermawan
Oleh :
Sri Rahayu
Ridwan
Taufik
PAI
Semester IV-B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL
ARQAM
MUHAMMADIYAH GARUT
Jln. Bratayudha No. 39. Garut
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang wajib ada pada diri manusia, apalagi
sekarang pendidikan sudah menjadi sesuatu yang formal, terorganisir dengan baik
secara tahapan-tahapan serta menjadi kebutuhan wajib yang diselenggarakan oleh
Negara.
Tujuan Pendidikan menurut UU RI No.2 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dabn bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
B. Tujuan Penelitian
Mengacu pada latar belakang, yaitu tentang tujuan pendidikan “ untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlaq
mulia..” maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
atau trik seorang guru dalam mendidik siswanya ketika ingin menumbuhkan sifat
lapang dada dan menghilangkan sifat iri hati kepada para peserta didiknya
C. Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah mengenai cara-cara
mendidik seorang murid untuk bisa bersikap lapang dada.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran,
dengan menggunakan media buku cerita dan strategi berceita tentang suatu tokoh
yang mempunyai nilai-nilai berharga, kemudian mengevaluasi siswa untuk
mengungkap hikmah dibalik cerita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal arti dari sifat lapang dada
Lapang dada merupakan sikap menerima, terbuka, sadar
diri, dan sabar atas suatu permasalahan yang diterimanya baik itu menyenangkan ataupun
sebaliknya. Sifat ini merupakan sifat yang terpuji yang wajib ada dalam diri
manusia agar manusia dapat meniti kehidupannya dengan baik.
Apakah setiap orang mampu bersikap lapang dada? Jawabannya pasti iya “ mampu”,
tapi “tidak selalu”. Hal itu karena setiap orang memiliki pasokan pendidikan
yang berbeda dari waktu kewaktu yang dialaminya. Seseorang bisa mengenal sikap
lapang dada dari pendidikan unit terkecil yaitu rumah atau keluarganya, atau
bahkan tidak sama sekali. Karena itulah para orangtua menghantarkan mereka pada
pendidikan formal yang sifatnya umum ataupun keagamaan
B. Peran Guru dalam Pendidikan
Dalam pendidikan sekolah, setiap guru dituntut untuk
bisa menerapkan sikap yang terpuji pada anak didknya, terutama guru agama atau
guru akhlak.
WF.Connel
( 1972) membedaka tujuh peran seorang guru yaitu
1.
Sebagai pendidik ( nurturer)
2.
Sebagai model
3.
Sebagai pengajar dan pembimbing
4.
Sebagai pelajar
5.
Sebagai komunikator
6.
Sebagai pekerja administrasi
7.
Kesetiaan terhadap lembaga
Guru
sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas member
bantuan dan dorongan ( supporter ), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta
tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak.
Guru
menjadi model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat
menjadi contoh baginya. Oleh karena itu, tingkah laku pendidik, baik guru atau
tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma.
Guru
sebagai seorang pelajar, ia dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan
keterampilan, agar pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya itu tidak
ketinggalan zaman.
Guru
sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus
memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain seperti hasil belajar
yang berupa tingkah laku pribadi dalam memilih pekerjaan di masyarakat, atau
hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawab social.
Guru
sebagai komunikator pembangun masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat
berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia
dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang yang dikuasainya.
Guru
sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar,
tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh
karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala
pelaksanaan dalam kaitan proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara
baik. Sebab administrasi yang dilakukan seperti membuat rencana mengajar,
mencatat hasil belajar, dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga sebagai
bukti bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
C. Peran Siswa dalam Pendidikan
Peran Siswa dalam Pendidikan adalah sebagai
penerima, perespon, dan pengembang pengetahuan yang telah diberikan sebagai
bekal untuk pendidikan selanjutnya yang akan direalisasikan dalam kehidupan
kesehariannya.
Seorang siswa harus belajar menghargai usaha-usaha
yang dilakukan oleh guru mereka dalam menjalankan tugasnya. Selain belajar akan
norma, siswa juga harus bisa langsung menerapkan norma-norma tersebut dalam
pendidikan. Apa yang ia peroleh itu harus ada hasilnya yang mengarah pada
perubahan yang lebih baik. Bukankah belajar itu merupakan proses? Dan hasil
dari proses pembelajaran itu adalah perubahan perilaku individu. Individu akan
memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan
sebagainya yang mencakup kognitif, konatif, afektif, dan motorik
D. Tugas Guru yang berkaitan dengan
Cara Menumbuhkan Sikap Lapang dada dan Menghilangkan rasa iri hati
Hal-hal yang perlu dilakukan seorang guru dalam
menumbuhkan sikap lapang dada dan menghilangkan rasa iri hati adalah :
1.
Seorang guru harus memahami dulu arti dari lapang
dada itu sendiri
2.
Seorang guru harus bisa menanamkan sifat lapang dada
itu dalam diri pribadinya secara kuat,
3.
Seorang guru harus menciptakan suatu kasus yang
intinya memberikan sampel atas suatu kejadian beserta solusinya
E. Media dan Strategi Yang digunakan
Media yang digunakan dalam penelitian “ menumbuhkan
Sikap lapang dada” adalah dengan media buku cerita. Dan Strategi Guru adalah menceritakan dongeng berbentuk fable, yaitu
yang diperankan oleh para hewan yang bisa berbicara layaknya manusia. Cerita
itu berjudul “ Si Rubah yang baik hati”
Dari cerita itu guru menyimak dengan jelas tentang
cerita yang didalamnya ada unsur- unsur lapang dada. Seorang rubah yang rajin berkebun papaya,
sedangkan pepayanya dicuri oleh seekor kera. Seorang rubah tidak marah, tapi ia
memanggil kera tersebut dan menawarinya suatu pekerjaan, ia menawari si kera
untuk membantunya memanen buah papaya, lalu ia menawarkan upahnya. Karena sifat
bijak dan lapang dari si Rubah, si kera pun malu dan minta maaf, ternyata sikap
lapang dada si rubah itu telah membuat si kera sadar akan kesalahannya.
F. evaluasi
Dari cerita yang disajikan guru, maka siswa diberi
tugas untuk mencari hikmah dari cerita tersebut dan ditulis dalam kertas lalu
dikumpulkan. Dengan demikian, siswa bisa menyampaikan nilai-nilai yang
sebenarnya secara tidak langsung nilai itu
akan menyerap dalam prinsip diri masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam proses belajar-mengajar, terutama dalam penanaman sikap pada
peserta didik. Diperlukan peran serta guru dan peserta didik itu sendiri. Guru
sebagai pemberi motivasi ekstrinsik, dan siswa sebagai motivasi intrinsic,
harus bisa bekerja sama dalam proses berlangsungnya pembelajaran
B. Saran
Apapun bentuknya, sikap dan perilaku guru dalam
menyampaikan materi trutama tentang akhlaq, sebaiknya guru bisa menanamkan
sikap yang demikian itu dalam dirinya jauh sebelum ia akan menanamkan sikap
demikian dalam diri anak didiknya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar